Minggu, 03 Juni 2012

Teknologi farmasi lanjutan


I.       Formula Asli                 : Ringer Lactat Infuse
II.      Master Formula
Nama produk               : Ringcall Lactat ® Infusion
Jumlah Produk                        : 2 Botol @ 1000 ml
No. Registrasi              : DKL 1020100949 A 1
No. Batch                      : K 210511
Tiap 1000 ml mengandung
Natirum Klorida                           6 %
Natirum Laktat                             3 %
Kalium Klorida                        0,03 %
Kalsium Klorida                   0,015 %
Aqua Pro Injeksiad    ad    1000 ml
Pabrik
PT. C-OKTA FARMA
Nama Produk
Ringcall Lactat ® Infusion
Tanggal Produksi
21-05-2011
Master Formula
Ringcall Lactat ® Infusion
Di Buat
C8
Disetujui
Balai POM
Kode Bahan
Nama Bahan
Per Dosis
Per Batch
001 - NaCl
002 - NaLk
003 - KCl 
004 - CaCl2
005 - WI
Natrium Klorida
Sodium Laktat
Kalium Klorida
Kalsium Klorida
Water for Injection
6,09 gram
304 mg
152 mg
3,045 gram
ad 1000 ml
375 gram
262,5 mg
ad 50,5 ml

ad 2000 ml



III.     Alasan Penambahan Bahan
1.    Natrium Klorida
a.    Menurut Ansel, Hal. 449
Natrium, kation utama ekstra sel sangat penting untuk mempertahankan kenormalan cairan ekstra sel. Kebutuhan harian Na. rata-rata 135 – 170 mEq (8 – 10 gram NaCl). Tubuh dapat menahan Na. bila ion ini hilang atau jumlahnya kurang dalam makanan. Bila terjadi kehilangan Na atau kekurangan Na. pemberiaan 3 – 5 gram NaCl (51 – 85 mEq) setiap harinya akan mencegah imbangan negatif Na. walaupun elektrolit dan mineral lain seperti kalsium, mangnesium dan besi hilang (dikeluarkan) dari tubuh, tetapi umumnya mineral-mineral tersebut tidak dibutuhkan selama terapi parenteral jangka pendek.
b.    Menurut RPS, Hal. 820
Larutan garam ini lebih dekat komposisi cairan ekstraseluler tubuh maka solusi dan setiap garam hingga lainnya. Misalnya lebih dari 90 % dari kation cairan ekstraseluler adalah Natrium. Lebih dari 60 % adalah anion klorida kira-kira 0,9 % terjadi tekanan osmosis yang sama seperti cairan tubuh yang isotonis. Cairan tubuh yang demikian harus larutan isotonis (injeksi) dapat disuntikkan tanpa menimbulkan distonis yang cukup dalam komposisi kimia dan larutan.
c.    Menurut Scoville’s, Hal. 151
Nilai osmotik normal untuk semua jaringan tubuh misalnya darah, air mata atau cairan jaringan lainnya. Identik yang diberikan oleh suatu larutan 0,9 % NaCl dengan demikian 0,9 % NaCl dikatakan isotonik atau fisiologis yaitu memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan jariangan manusia.
d.    Menurut Excipient, Hal. 226
NaCl terdapat dialam sebagai mineral garam yang diproduksi oleah pertambangan (garam batu) oleh penguapan dari air asin dan deposito garam bawah tanah dan penguapan air laut oleh matahari. Stabil dalam continer (wadah) solution, baik disimpan dalam wadah tetutup kaca dapat menghindari terjadinya pemisahan partikel.
2.    Natrium Laktat
a.    Menurut SDF, Hal. 172
Ringer injeksi dan ringer laktat, perbedaannya ringer injeksi berisi sedikit jumlah kalsium dan ion potasium. Kekurangan dari ion tersebut membutuhkan penambahan zat bahan tambahan. Ringer laktat berisi sodium laktat yang dimetabolisme menjadi sodium bikarbonat dan digunakan untuk membentuk metabolisme asidosis larutan.
b.    Menurut RPS, Hal. 821
Digunakan sodium bikarbonat merupakan suatu subtiluen untuk Natrium bikarbonat dalam larutan zat cair parenteral terapi elektrolit. Sejak ion laktat umumnya dimetabolisme sebagaimana dalam stock penyakit akut. Dosis infus intravena, dewasa, oksidasi, metabolit 500 – 1000 ml dari 0,167 M larutan (equivalen 190 – 280 NaHCO­3 larutan).
Dosis from : 0,167 M. Larutan dalam 150, 250, 500 dan 1000 ml. Pembawa : 5 M dalam 10 M larutan.
c.    Menurut Ansel, Hal. 448
Natrium kation utama ekstra sel, sangat penting untuk mempertahankan kenormalan cairan ekstra sel. Kebutuhan harian Na. rata-rata 135 – 170 mEq (8 – 10 gram NaCl). Tubuh dapat menahan ion Na. bila ion hilang atau jumlahnya krang dalam makanan.
d.    Menurut Martindalle, Hal. 640
Naritum laktat bertujuan pengobatan ini biasanya dibuat dalam solusi / larutan Natrium laktat. Dapat menyebabkan perpecahan partikel padat kecil dari wadah kaca larutan yang mengandung partikel tersebut tidak harus digunakan Natrium laktat, biasanya diberikan secara intravena sebagai larutan yang mengandung 85 % Natrium laktat. Laju injeksi tidak boleh melebihi 300 ml / gram.
e.    Menurut RPS, Hal. 821

3.    Kalsium Klorida
a.    Menurut RPS, Hal. 817
b.    Menurut Martindalle, Hal. 1029
c.    Menurut SDF, Hal. 252
4.    Kalium Klodrida
a.    Menurut Ansel, Hal. 449
b.    Menurut OOP, Hal. 820
c.    Menurut Martindalle, Hal.
d.    Menurut RPS 18th, Hal. 819
5.    Aqua por Injeksi
a.    Menurut Lacham III, Hal. 1294
Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steril adalah air karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh keunggulan kualitas yang disyaratkan untuk penggunaan tersebut diuraikan dalam monografi tentang air (water fro injection, USP).
b.    Menurut Ansel, Hal. 406
Pelarut yang paling sering digunakan pada pembuatan obat suntik secara besar-besaran adalah air untuk obat suntik (water for injection, USP) air ini dimurnikan dengan cara penyulingan atau osmosis terbalik (revense osomosis) dan memenuhi standar yang sama dengan purifeid water, water for injection, USP dan tidak boleh disyaratkan steril tetapi bebas pirogen.
c.    Menurut Parrot, Hal. 284
Water for injection, USP digunakan persterilisasian setelah mencampurkan semua yang terkandung water for injection disimpan pada suhu kira-kira diatas pertumbuahan bakteri. Air tersebut tidak mengandung pirogen (penghasil demam) dan produk metabolitnya menimbulkan mikoorganisme.
d.    Menurut Sediaan Farmasi Steril, Hal. 86
Air merupakan pelarut dan pembawa yang paling banyak digunakan pada pembuat sediaan obat suntik. Menurut beberapa farmakope secara khusus menguraikan tentang air sebagai pelarut dan pembawa untuk sediaan obat suntik.
“AQUA PRO INJECTION” pada umumnya adalah air suling meskipun ada beberapa farmakope menggunakan air yang suling dua kali (AQUA DESTILLATA) pada pembuatan obat suntik.

IV.    Uraian Bahan
1.    Natrium Klorida
2.    Kalium Klorida
3.    Kalsium Klorida
4.    Natrium Laktat
5.    Aqua pro Injeksi
Nama Resmi             :    AQUA PRO INJECTION
Nama Lain                 :    Aqua pro injeksi
Rumus Molekul        :    H2O
Berat Molekul            :    18,02
Pemerian                   :    Cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Wadah                        :    Dalam wadah tertutup kedap, disimpan dalam wadah tertutup kapas berlemak, harus digunakan dalam waktu 30 hari setalah pembuatan
(FI Edisi III, Hal. 97)
Kestabilan                 :    Stabil secara kimia dalam bentuk fisika bagian dingan cairan uap
(Excipient, Hal. 337)
Incomp                       :    Bereaksi dengan obat dan bahan tambahan yang mudah terhidrolisis (terurai karena adanya air) atau kelembaban pada suhu tinggi, bereaksi kuat dengan logam alkali.
(Excipient, Hal. 338)
V.     Farmakologi
VI.    Perhitungan
VII.  Cara Kerja
1.    Sterilisasi Alat
a.    Semua wadah gelas disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 oC selama 20 menit
b.    Dibebas alkalikan dengan HCl 0,1 N panas dibiarkan selama 30 menit kemudiaan dibilas dengan air untuk injeksi
c.    Alat-alat dibebas sulfurkan dengan cara diredam dalam Na2CO3 2 % yang mengandung Na. Luryl sulfat 0,1 % selam 12 menit (lalu dibilas dengan ari injeksi.
2.    Metode Pencampuran
a.    Ditimbang semua bahan
b.    NaCl dilarutkan dalam 200 ml aqua pro injeksi lalu ditambahkan KCl, CaCl2 dan Na. Laktat
c.    Kedalam larutan tersebut dimasukkan arang 0,1 % kemudian di kocok 5 – 10 ml
d.    Dilarutkan, diamkan hingga karbon aktif mengendap kemudiaan disaring dengan kertas saring
e.    Cairan supernatan jernih yang diperoleh, lalu dicek pHnya menggunakan kertas pH universal (7). Setelah itu, dicukupkan volumenya ad 1000 ml
3.    Pewadaan
a.    Dimasukkan kedalam botol infus sebanyak 1000 ml, lalu disterilkan dalam autoclave pada suhu 14 % selama 20 menit
b.    Dikemas, diberi etiket dan brosur


VIII. Text Box:           RINGCALL LACTAT®                                                                larutan infus untuk pemakaian intravena
Tiap 1000 ml mengandung :                                                                                               na.chlorida   6,0 gram                                                                                                              kalsium klorida  3,0 gram                                                                                                      natrium laktat  3,7 gram                                                                                                       aqua pro injeksi    ad 1000 ml                                                                                       osmolaritas 274,8 mosm/liter                                                                                      Setara dengan ion-ion :                                                                                                           Na+           102,66 Meq/L                                                                                                                         k+              4,024  Meq/L                                                                                                                        laktat          27,66 Meq/L                                                                                                                       ca2+              2,04  Meq/L                                                                                                                            cl-                36,241  Meq/L
keterangan lengkap lihat brosur                                                                      peringatan dan perhatian:                                                                                            Jangan dicampur dengan larutan yang mengandung fosfat,                                                          Jangan dipakai bila larutan keruh, wadah dan tutup rusak.
simpan pada suhu kamar antara 250c sampai 300c                                                                   HARUS DENGAN RESESP DOKTER                                                                                                     Diproduksi oleh:                                                                                                                        PT. C-OCTA FARMA                                                                                                        Makassar-indonesia





     








Makassar-IndonesiaEtiket



IX.    Brosur


RINGCALL LAKTAT®
Larutan infus untuk pemakaian intravena
BACA DENGAN TELITI
STERIL
BEBAS PIROGEN
Komposisi:
Tiap 1000 ml mengandung:                     
Na. chlorida                                            6,0 gram
Kalsium klorida                                    3,0 gram
Kalium klorida                                      3,5 gram
Natrium laktat                                        3,7 gram
Aqua pro injeksi       ad                        1000 ml
Osmolaritas 274,8 mosm/liter
Setara dengan ion-ion :
Na+                                                                                                                        102,66             Meq/L
K+                                                              4,024               Meq/L
Laktat                                                        27,66               Meq/L
Ca2+                                                           2,04                 Meq/L
cl-                                                               36,241             Meq/L

cara kerja obat:
·       Merupakan larutan isotonis natrium klorida, kalium klorida, dan natrium laktat yang komposisinya mirip dengan cairan ekstraseluler
·       Merupakan cairan pengganti pada kasus kehilangan cairan ekstraseluler
·       Merupakan larutan koloidal, mengandung ion-ion terdistribusi ke dalam cairan intravaskulerdan intertistial.

Indikasi:
Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi

Cara pemakaian:
·    Intravena, disesuaikan dengan kondisi penderita

Efek samping:
·    Reaksinya memungkinkan terjadi karena larutannya atau pemberiannya termasuk timbulnya panas, infeksi pada tempat penyuntikan ekstralatasi
·    Bila terjadi reaksi atau efek samping, pemakaian harus dihentikan dan dilakukan evaluasi terhadap penderita

Peringatan dan perhatian
Jangan dicampur dengan larutan yang mengandung fosfat,
Jangan dipakai bila larutan keruh, wadah dan tutup rusak.

Kemasan: botol plastic 1000 ml
simpan pada suhu kamar antara 250c sampai 300c
No. reg                      : DKL 1020100949 A1
No. batch                   : K 210511

Diproduksi oleh:
PT. C-OCTA FARMA
Makassar-Indonesia





Daftar Pustaka
Alfoso R.G. 1980. “Rennigton’s Pharmaceutical Science Edisi 18”. Mark Publising Company Eston: Pennyslavania
Ansel. 2007. “The eva Pharmacope ad 23 th The Pharmaceutical Press: London Tiran 1983”. Pharmaceutical Exipient, American Pharmaceutical Ascoctation
Dirjen POM. 1979. “Farmakope Indonesia Edisi III”. Depkes RI: Jakarta
.................  1998. “Farmakope Indonesia Edisi IV”. Depkes RI: Jakarta
Ganiswara. C. Sulistyo. 1945. “Farmakope dan Terapi Edisi V”. Depkes RI: Jakarta
Grover. J. Michael. 1985. “Parenteral Techologi Manual”. Intercharm: USA
Haward. C. Ansel. 1989. “Penghantar Bentuk Sediaan Farmasi”. UI Press: Jakarta
Hoan. Tjay. Tan dan Kirana Rahardja. 2002. “Obat-Obat Penting Edisi V”. Gramedia: Indonesia
Kibble. H. Artilur. 2008. “The Pharmaceutical of Excipient ed. V”. Pennyslvania: USA
Lachman. Leon. 1994. “ Teori dan Praktek Farmasi Industri III”. UI Press: Jakarta
Rahman. Latif dan Natsir Djide. 2009. “ Sediaan Farmasi Steril” UNHAS: Makassar
Rexhold. C.F. James. 1982. “Martindalle 28th”. London
Salyoren. T. Robert. 1971. “Steril Dosage Form”. Greek Britoin Heny. Bampton Published: London
Scoville’s. 1987. “The art of Company ad-9”. The graw all book company: London
Syamsuni. 2005. “Ilmu Resep”. EGC: Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar