TUGAS PENDAHULUAN
TABLET
A.
STUDY
PREFORMULASI
a. Menurut
PDF hal 77-78
Langkah
pertama dalam mendesain suatu tablet atau membuat suatu formulasi adalah
mempertimbangkan dengan saksama dari data sebelum memformulasi penting bagi
seorang formulator menguasai ilmu kimia dari bahan-bahan aktif yang tersedia
untuk memulai kegiatan pengembangan.
Kumpulan
dari informasi ini dikenal sebagai free formulasi umumnya pertanggungjawaban
dan penelitian kimia fisika yang luas untuk dapat melengkapi data bahan obat
yang dapat dilihat dari :
1) Stabilitas
(Bentuk padat) cahaya , suhu dan kelembaban
a) Cahaya
Beberapa zat atau bahan obat
mempunyai tingkat kepekaan tertentu terhadap cahaya sehingga harus disesuaikan
tidak terjadi kerusakan atau penguraian setelah bahan-bahan tersebut
diformulasi.
b) Suhu
Suhu juga sangat berpengaruh
dalam melakukan stabilitas suatu bahan obat. Suhu yang terlalu rendah mungkin
bisa membuat zat-zat aktif yang terkandung dalam obat menjadi terurai.
c) Kelembaban
Kelembaban memiliki kaitan
dengan sifat-sifat higroskopik dari bahan obat harus dijaga bahan obat yang
akan diformulasi tidak mampu mengikat air yang ada di udara.
2) Stabilitas
(larutan) stabilitas bahan tambahan dari obat selain dari zat aktif kita juga
perlu mempertimbangkan bahan tambahan dari obat jangan sampai bahan tambahan
yang digunakan tidak bersifat sejenis dengan zat aktif yang ada dalam bahan
obat hingga perlu juga untuk mengetahui informasi tentang bahan tambahan yang
perlu digunakan.
3) Sifat-sifat
psikomekanik
Ukuran partikel terbukti
secara bermakna mempengaruhi profil absorbs obat dari bahan-bahan tertentu
seperti aristofalfin , nitroparantion , spironalaktat , dan prokainpenisilin ,
ukuran partikel sangat mempengaruhi laju kelarutan absorbs obat.ke pembuluh
darah,didistribusikan ke organ yang membutuhkan sehingga akhirnya menimbulkan
efek sistemik yang diinginkan. Bentuk Kristal ternyata lebih sukar dibandingkan
amorf oleh karena itu amorf dari suatu senyawa selalu lebih mudah larut
digunakan dibandingkan dengan bentuk kristalnya.Titik lebur juga diperlukan karena pda permukaan .Suatu
informasi biasanya digunakan suhu tinggi dan suhu rendah.
Rasa,warna dan bau uga
sangat penting tergantung dari penerima obat jika pasien itu adalah anak-anak
otomatis ada perbedaan rasa,warna maupun bau dengan penerima obat yang lain,
dalam hal ini orang dewasa anak-anak akan lebih menyukai obat yang memiliki
rasa,warna dan bau khas seperti jeruk,stoberi,anggur dan sebagainya.
4) Sifat
fisika dan kimia,kelarutan dan sifat pH dari larutan atau pelarut-pelarut lain.
Suatu sifat fisika kimia
yang penting dari suatu obat adalah kelarutan terutama kelarutan system dalam
air.Suatu obat harus mempunyai kelarutan dalam air,agar manjur dalam terapi
agar suatu obat masuk ke dalam system sirkulasi dan menghasilkan suatu efek
terapeutik dia pertama-tama pada larutan.Senyawa-senyawa yang relative tidak
larut seringkali menunjukkan absorbs I yang tidak sempurna atau tidak menentu
pH berkaaitan dengan kestabilan dengan pemilihan metode.
5) Kelarutan
in-vitro
Yang perlu diperhatikan
disini adalah kelarutan bahan obat pada saat proses pembuatannya.
b. Menurut
Ansel hal 144-157
Langkah-langkah yang
dilakukan dalam study Fre formulasi antara lain:
1. Ukuran
Fisik
Penting untuk mengerti
uraian fisik dari suatu obat sebelum bentuk sediaan kebanyakan ( sebagai besar
) zat obat yang digunakan sekarang
adalah bahan padat.
Kebanyakan
obat tersebut merupakan senyawa kimia murni yang berbentuk amorf dan Kristal
cairan.Obat digunakan dalam jumlah yang jauh lebih kecil,gas bahkan lebih
anastetik umum dan inhalasi dan oksigen serta karbondioksida merupakan pembantu
pernafasan.
2. Ukuran
partikel
Sifat fisika dan kimia
tertentu dari zat obat dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel,termasuk
laju disolusi obat, biofabilitas, keseragaman isi,rasa tekstur,warna dan
kestabilan.
Tambahan pula sifat-sifat
karakteristik aliran laju sedimentasi lain,antara lainnya juga merupakan
faktor-faktor penting yang berhubungan
dengan ukuran partikel adalah penting juga untuk mengetahui, memantapkan sendiri
mungkin bagaimana ukuran partikel dari zat murni tersebut dapat mempengaruhi
formulasi dan kemajuan ( efikasi) produk,khususnya yang menarik adalah efek
ukuran partikel terbukti secara bermakna mempengaruhi profil absorbs oral dari
obat-obat tertentu seperti gliseofulin.nitrofalantion.spiranolektan dan protei
penisilin.
3. Koefisien
Partisi dan konstanta disolusi
Untuk
memproduksi respon biologis molekul obat pertama harus menyebrang.Suatu
membrane biologis bereaksi sebagai suatu pembatas lemak untuk kebanyakan
obat-obat yang mengijinkan absorbs zat-zat yang larut dalam lemak mendifusi
menyeberangi pembatasan hanya dengan
kasulitan yang besar.
Jika tidak sama sekali
hubungan antara konstanta disosiasi.kelarutan dalam bentuk lemak dan pH pada
tempat absorsi serta karakteristik absorbs dari berbagai obat merupakan dasar
dari teori ph partisi.
Penentu
derajat ionisasi atau harga ph dari zat obat merupakan suatu karakteristik
fisika kimia yang relative penting terhadap evaluasi dan efek-efek yang
memungkinkan pada absorbs dari berbagai tempat pemberian
4. Polimorfisme
Suatu factor permulaan yang
penting adalah bentuk Kristal atau bentuk amorf dari zat yang berbeda termasuk
titik leleh dan kelarutan. Kejadian bentuk-bentuk polimorfisme dengan obat-obat
relative umum dan telah diperkirakan bahwa polimorfisme ditujukan dengan paling
sedikit sepertiga dari semua senyawa-senyawa organic.
Disamping itu bentuk amorf dari suatu
senyawa selalu lebih muda larut
dibandingkan dengan kristalnya yang
sesuai.
c. Menurut
Lachman hal 77-78
Langkah pertama dalam
mendesain sebuah tablet obat membuat suatu formulasi yaitu mempertimbangkan
dengan seksama dari data sebelum memformulas suatu hal yang penting bagi
seorang pembuat formulasi memiliki kelengkapan saraf fisika kimia dari bahan aktif yang digunakan terlebih
dahulu untuk mulai aktivitas perkembangan formulasi.
Kumpulan hal tersebut
dikenal sebagai freformula umumnya pertanggungjawaban dan penelitian kimia
fisika yang luas.
Untuk melengkapi data bahan
obat dilihat dari di bawah ini:
1. Stabilitas
(bahan padat) : cahaya,suhu,kelembaban
2. Stabilitas
(larutan) : Kestabilan bahan tambahan
3. Sifat
fisika mekanik : ukuran partikel,serbuk yang dalam
jumlah besar ( baik) kecukupanya bentuk kristal,kemampuan untuk dikompresi,fotolnikrograt,rasa,titik
lebur,warna,penampilan dan kelarutannya.
4. Sifat
fisika kimia : Kelarutan dan
kelarutan dengan pH disperse atau pelaarut lainnya.
5. Kelarutan
dalam bentuk in-vitro : obat murni, obat tablet murni, penghancuran
obat,penyerapan,efek bahan tambahan dan surfaktan.
B.
DEFENISI
TABLET MENURUT LITERATUR
1. Menurut
RPS hal 1633
Tablet
adalah suatu bentuk sediaan obat padat yang berisi substansi (bahan) obat
dengan atau tanpa zat tambahan yang cocok dibuat dengan atau melalui pengempaan
atau pencetakan.
2. Menurut
Presciption hal 123
Tablet
kempa adalah suatu unit bentuk sediaan disiapkan dengan mengempa dibawah
tekanan beberapa kg tiap cm2 bujur sangkar granul bahan obat menjadi
bentuk cakram sesuai dengan die.
3. Menurut
Scovilles hal 81
Tablet
adalah bentuk sediaan padat dari satu atau lebih bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi yang mana dibua dengan cara dikempa dengan menggunakan mesin
tablet.
4. Menurut
DOM Hoover hal 772
Tablet adalah bentuk sediaan padat yang mengandung bahan
obat dengan atau tanpa zat pengisi yang cocok.
5. Menurut
Parrot hal 73
Tablet
kempa adalah suatu bentuk sediaan tunggal yang disiapkan dengan mengempa
substansi obat yang digranulasi dibawah tekanan beberapa ratus kg/cm2
permukaan ke dalam bentuk cakram atau bentuk lain sesuai punch dan die.
6. Menurut
R. Voight hal 166
Tablet
adalah suatu obat dengan takaran tunggal.
7. Menurut
FI edisi IV hal 16
Tablet
adalah sediaan obat yang terdiri dari bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
8. Menurut
FI edisi III hal 6
Tablet
adalah sediaan kempa, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
9. Menurut
Howard C. Ansel hal 244
Tablet
merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya
dibuat dengan penambahan bahan tambhan farmaseutika yang sesuai.
10. Menurut
DOM Marthin 772
Tablet
adalah bentuk sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa zat
pengisi yang cocok.
C.
KOMPOSISI
TABLET
1. Menurut
FN hal 311
Komposisi tablet :
a. Zat
aktif
b. Zat
tambahan :
1. Zat
pengisi , dapat digunakan salah satu pengisi antara lain : laktosa , sukrosa ,
glukosa , lemak coklat ,susu bubuk kaolin , atau bahan lain yang cocok.
2. Zat
pengembang , dapat digunakan salah satu bahan zat pengembang pati terigu
,pectin ,agar dan bahan lain yang cocok
3. Zat
pengikat , dapat digunakan salah satu bahan pengikat yaitu sukrosa, glukosa ,
part ,terigu, gelatin, gom arab atau bahan lain yang cocok.
4. Zat
pelican , dapat digunakan salah satu bahan pelican yaitu talk , asam stearat ,
magnesium stearat atau bahan lain yang cocok.
2. Menurut
Ansel hal 246-247
Komposisi tablet :
a. Zat
aktif
b. Zat
tambahan
1. Pengencer
atau pengisi yaitu ditambahkan jika perlu ke dalam formulasi supaya membentuk
ukuran tablet yang diinginkan.
2. Pengikat
atau perekat yang membantu perekatan partikel dalam formulasi memungkinkan
granul dibuat dan dijaga keterpaduan hasil dalam tagletnya.
3. Penghancur
atau bahan yang dapat membantu penghancur akan tablet setelah pemberian sampai
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga mudah diabsorpsi.
4. Pelicin
yaitu zat yang memungkinkan aliran bahkan memasuki cetakan tablet dan mencegah
melekat nya bahan pada punch dan die membuat tablet menjadi bagus dan
mengkilap.
3. Menurut
Lachman hal 679-704
Komposisi tablet :
a. Zat
Aktif
b. Zat
pengisi,peingisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk membuat baik pada
obat yang berdosis cukup tinggi bahan pengisi tidak diperlukan (misalnya
aspirin,antibiotic tertentu).
Tablet oral biasanya
berukuran 3/6 sampai ½ inci sukar
ditelan. Berat tablet berkisar antara 120-700 mg,untuk kerapatan standar zat
organic pengisi dapat juga ditambah karena alasan memperbaiki daya kohesi
sehingga dapat dikempa langsung atau untuk memacu aliran.
Bahan pengisi harus memenuhi
beberapa kriteria yaitu :
-
Harus non toksi dan dapat memenuhi
peraturan-peraturan dari Negara di mana produk akan dipasarkan.
-
Harus tersedia dalam jumlah yang cukup dari
semua Negara tempat produk dibuat.
-
Harganya harus cukup murah.
-
Tidak boleh saling berkontraindikasi
(misalnya sukrosal) atau kena komponen (misalnya natrium) dalam
tropsegmen/bagian dari populasi.
-
Secara fisiologi harus inert atau netral
-
Harus stabil secara fisik dan kimia , baik
dalam kombinasi dengan berbagai obat dari segala jenis mikroba.
-
Harus bebas dari segala jenis mikroba
-
Harus color compatible (tidak boleh
mengganggu warna)
-
Obat itu termasuk sebagai
makanan(produk-produk vitamin tertentu) pengisi dan bahan pembantu lainnya
harus mendapat persetujuan sebagai bahan aktif pada makanan.
-
Tidak boleh mengganggu bicovabilitas
c. Pengikat
, zat ini ditambahkan dalam bentuk kering atau cairan secara granulasi basah
untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet yang dicetak
langsung.
d. Bahan
penghancur , ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau hancurnya tablet ketika
berkontak dengan cairan saluran pencernaan.
e. Pelincir
atau pelican , diharapkan dapat mengurangi gesekan antara dinding tablet
ditekat bebas. Bertujuan mengurangi atau adhesi bubuk atau granul pada
permukaan punch dan dinding die , pelican bertujuan untuk memacu aliran serbuk
atau granul dengan mengurangi gesekan antara partikel-partikel.
f. Zat
pewarna , pemberi rasa dan pemanis , penggunaan zat warna dan pemanis digunakan
untuk menutupi warna obat yang kurang baik , (dentifikasi hasil produksi dan
membuat suatu produk menjadi lebih menarik). Dibentuknya rasa , agar dapat
mengurangi rasa pahit , khusus yang sulit menelan tablet dan member rasa untuk
tablet kunyah.
4. Menurut
RPS hal 1635
a. Zat
aktif
b. Zat
tambahan
1. Bahan
pengisi , jumlah dosis tunggal dan bahan aktif yang kecil dan bahan inert yang
ditambahkan pada bagian terbesar dalam membuat tablet ukuran praktis untuk
penekanan. Tablet kempa dari dexamethasone berisi 0,75 mg steroid/ tablet.
Sebab itu jelas bahwa bahan lain harus ditambahkan untuk membuat tablet. Bahan
pengisi digunakan dengan maksud memacu dicalsium fosfate , calcium sulfate , laktosa , selulosa , kaolin , manitol ,
sodium klorida , amilum kering dan serbuk gula.
Bahan pengisi yang cocok
seperti manithol , laktosa , sorbitol sukrosa , dan insitol , bila ada dalam
jmulah cukup , dapat member pada beberapa tablet kempa bahan penghancur yang
diperoleh pengunyaan dalam mulut.
2. Bahan
pengikat , bahan yang digunakan untuk memberikan kwalitas kohesif pada serbuk
yang berkenan sebagai pengikat atau glanulator, pengikat member kohesifan pada
formulasi tablet yang memastikan tablet tetap utuh setelah pengembangan sebaik
peningkatan kwalitas aliran bebas melalui formulasi dari ukuran kekerasan
granul yang diinginkan. Bahan yang umum digunakan sebagai pengikat meliputi
pati , gelatin , dan gula seperti sukrosa , glukosa, dextrose , malles dan
laktosa , karet sintetik yang alami sudah digunakan terdiri atas acacia sodium
alginacea ekstrak dari siri moss , panwar , gom , gratt gom , muncillage dan
isapul huska. Karboximetil cellulosa , metal cellulose palyvingi pyrolidone ,
reegum dan larch and bugc laktan , bahan
lain yang dipertimbangkan sebagai pengisi menurut keadaan tertentu adalah
polyethylene , ethyl cellulose , lilin ,
air , alcohol.
3. Bahan
pelican , pelican mempunyai sejumlah fungsi dalam pembentukan tablet , bahan
pelican mencegah adhesit dari bahan tablet pada permukaan die dan punch :
menhurangi pergesekan antara partikel , memudahkan pelemparan tablet dari
lubang die dan meningkatkan kecepatan aliran dari granulasi tablet secara umum.
Pelican yang digunakan meliputi talk , magnesium stearat , calcium stearat ,
asam stearat , minyak sayur dihidrogenase dan poliethylen glyosia (PGE).
Pelican yang lebih banyak pengecualian talk digunakan dalam konsentrasi kurang
dari 1% , jika digunakan sendiri talk membutuhkan konsentrasi maksimum 5%.
Pelican merupakan bahan hidropobik dalm keadaan hampir dapat menghasilkan
tablet dalam air , hasil penghancuran kurang dan menunda kelarutan dan bahan obat
4. Bahan
pelincir , pelincir merupakan bahan yang meningkatkan karakteristik aliran dari
pencampuran serbuk. Bahan ini selalu
ditambahkan dalam keadaan kering sebelum pengempaan (selama langkah pelicinan).
Colladal cilicon dioxide adalah yang paling umum digunakan sebagai pelican atau
pelincir, ini terutama untuk mengobtimalkan agar penambahan dan proses
pencampuran bahan ini memberikan efek dan membuat pengaruh pelican dan pelincir
kurang.
5. Bahan
penghancur merupakan suatu bahan atau campuran bahan yang ditambahkan pad
tablet untuk memudahkan pemecahannya atau penghancurannya setelah pemberia
bahan aktif yang local dan campuran tablet secara efisien mungkin memberikan
kelarutan dengan cepat bahan tersebut sebagai penghancur sudah diklafikasikan
secara kimia yaitu pati , tanah liat , selulosa , algin dan karet dan polimer
coorselin.
6. Zat
warna , pemberian rasa dan pemanis adalah tablet cetak memberi fungsi lain
dalam pembuatan bentuk sediaan yang diberi nilai dari pembuatan bentuk sediaan
pewarna membantu pembuatan untuk mengontrol pabrikan dari produk selama
penyimpanannya pembuatan sebaiknya cara untuk identifikasi pada pemakaian.
5. Menurut
PDF hal 93-118
a. Zat
aktif
b. Zat
tambahan
1. Pengisi
, merupakan bahan tambahan yang bersifat inert atau netral yang mana dapat
mempengaruhi biofarmaseutika , bahan-bahan kimia , sifat kimia dan hasil
tablet.
2. Zat
pengikat dan anti adhesive merupakan zat tambahan untuk memformulasi tablet
yang mana membentuk massa kohesifyang kompak dari sebuah tablet.
3. Zat
penghancur , mungkin ditambahkan sebelum granulasi atau selama pencetakan atau
proses kedua.
4. Zat
pelican , misalnya asam stearat , magnesium stearat , kalsium stearat dan talk
mencegah gesekan dinding aprtikel dengan granul
5. Anti
adheron , merupakan zat tambahan yang digunakan dalam formulasi yang dianggap
terbaik , mencegah melekatnya granul pada dinding cetakan.
6. Pelincir
, zat yang dapat memperbaiki daya granulasi dan menurunkan pergeseran die dan memudahkan
proses pengeluaran tablet
7. Zat
pewarna dan perasa , keuntungan member zat itu yaitu menutupi warna dan rasa
yang tidak enak dan memudahkan identifikasi hasil produksi dan membuat produk
lebih menarik.
6. Menurut
R.voight hal 201
a. Zat
aktif
b. Zat
tambahan
1. Bahan
pengisi. Menjamin tablet memiliki ukuran atau massa yang dibutuhkan (0,1-0.8 )
selain netral harus dicerna dengan baik.
2. Bahan
pengikat dimaksudkan untuk memberikan kekompakan daya tekan tablet,karena itu
bahan pengikat menjamin pengaturan beberapa partikel serbuk dalam sebuah butir
granulasi.
3. Pelincir,
dapat memenuhi berbagai fungsi yang berbeda, sehingga akan lebih bermanfaat
jika diklasifikasikan sebagai bahan pengatur aliran pelincir dan pemisah hasil
cetakan.
4. Bahan
pengatur atur aliran,memperbaiki daya hancur rasa atau granulasi yang
ditabletasi dan menjamin bahasa ditabletasi mudah mudah mengalir dari separuh
pengisi ke dalam separuh pengisi ke
dalam ruang cetak.
5. Bahan
penghancur merupakan zat yang akan membengkak dengan adanya air.
6. Bahan
penahan lembab (absorbsen : mencegah pengeringan total dari granulat
menghindari retak tablet).
7. Menurut
scoville’s hal 94-95
a. Zat
aktif
b. Zar
tambahan
1. Pengisi,
yang biasa digunakan adalah bahan pengisi yang tidak berbahaya dan ditambahkan
sejumlah besar tablet dengan ukuran tepat.
2. Pengikat
exipient atau adesif adalah tambahan 2 bahan :
Mengikat serbuk dengan
granula bersama tablet, pengikat harus dengan inert fisiologis, kimiawi yang
cocok dengan komposisi yang lain dan memiliki sifat adesif tapi cukup untuk
menghalangi solusi dari pengikat.
3. Pewarna
, walaupun sebagian besar tablet tidak berwarna , pewarna mungkin ditambahkan ,
biasanya ditandai oleh larutnya makanan dan warna obat dalam solusi dari
pengikat.
4. Penghancur,
adalah bahan atau campuran yang digunakan untuk menghancurkan tablet diatasnya
berhubungan dengan uap lembab partikel kecil itu bereaksi dengan cepat. Jumlah
penghancur pada suatu tablet adalah diperintah oleh komposisi dengan kekerasan
dari bahan penghancur.
5. Pelican
adalah termasuk bahan dalam formula tablet untuk mencegah pelican dan perekat
dalam mesin ketika dicetak.
Beberapa bahan cetakan baik
tanpa pelican tetapi bahan higroskopik sering perhatikan kesalahan.
D.
SIFAT
DAN SYARAT TABLET
1. Menurut
Lachman hal 132
a. Tablet
harus cukup kuat dan tahan terhadap gangguan dan absorpsi untuk mempertahankan
pemeliharaan selama proses pembuatan , pengepatan , pengiriman dan penggunaan.
Penyesuaian sifat dilakukan
dengan dua cara yaitu uji kekerasan dan kerapatan.
b. Tablet
harus seragam dalam berat dan kandungan obat dari tiap-tiap tablet hal ini
diukur dengan tes variasi berat dan kekerasan bobot.
c. Kandungan
bahan obat dalam tablet harus biovolik. Sifat ini juga diukur dengan dua tetes
, yaitu tes penghancuran dan pemecahan.
d. Tablet
harus mewah dalam penampilan dan mempunyai karakteristik bentuk dan tanda (atas
nama) penggunaannya untuk identifikasi produk.
e. Tablet
harus memiliki semua fungsi zat termasuk
stabilitas dan efek terapi.
2. Menurut
Scovill’s hal 85-86
a. Kekerasan
: tablet yang baik adalah tablet yang cukup keras dipegang sampai digunakan.
Tablet tidak boleh
terkelupas karena akan sulit dalam penghancuran atau gagal larut dengan mudah
tablet harus cukup lunak untuk disentuh bersama, ketika disentuhkan pada
permukaan keras dari ketinggian 3 kaki.
b. Keseragaman
zat aktif : farmakope Amerika dan FI menetetapkan dalam potensi tablet.
Biasanya pengujian
didasarkan pada rata-rata tidak kurang dari 20 tablet yang dikombinasikan untuk
sampel uji.
c. Keseragaman
berat : persyaratan khusus ini terdapat pada farmakope inggris 1968 dan setelah
pembelajarannya teknik menuju sebuah modifikasi kecil untuk menuju sebuah
reodifikasi kecil untuk tablet menghendaki bahwa berat tablet dari tidak lebih
dari 2 tablet diluar jumlah 20 tablet yang bervariasi dari rata-rata tablet.
d. Proses
penghancuran : jika tablet diharapkan efektif dalam pengobatan maka tablet tersebut harus larut atau hancur
dengan cepat.
3. Menurut FI III hal
6
-
Memiliki keseragaman
ukuran. Kecuali dinyatakan lain diameter
tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet
-
Memiliki keseragaman
bobot
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot
yang telah ditetapkan. Timbang 20 tablet, hitung bobot rata-rata tiap tablet.
Jika ditimbang satu persatu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang
ditetapkan dalam kolom A dan tidak satu tablet yang bobotnya menyimpang dari
bobot rata-rata yang ditetapkan kolom B.
Bobot rata-rata
|
Penyimpangan bobot rata-rata dalam %
|
|
A
|
B
|
|
25 mg atau kurang
26 mg – 150 mg
151 mg – 200 mg
Lebih dari 300 mg
|
15 %
10 %
7,5 %
5 %
|
30 %
20 %
15 %
10 %
|
-
Untuk hancur tablet
dipenuhi
Masukkan 5 tablet dalam keranjang, naik turunkan keranjang secara
teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian
tablet yang tertinggal pada kasa kecuali fragmen penyalut. Waktu yang
diperlukan untuk menghancurkan tablet lebih dari 15 menit. Untuk tablet yang
tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk bersalut gula dan bersalut
selaput.
-
Memiliki / memenuhi waktu
hancur tablet bersalut enteric.
4. Parrot ; 80
-
Tablet harus memenuhi
spesifikasi keseragaman bobot dan kekerasan.
-
Diameter tablet tidak
lebih dari 7/16 inci
-
Tablet diharapkan
memberikan penambahan yang baik.
E.
METODE
PEMBUATAN TABLET
1. Menurut
RPS 18th hal 1644-1841
a. Granulasi
basah
Penggunaan
yang kasar dan metode persiapan tablet adalah metode granulsi basah. Metode
popular dari batas kemungkinan besar bahwa granulasi akan memenuhi syarat
–syarat fisik utnuk pengempaan dari tablet yang baik , kerugian utama dari.,jumlah langkah-langkah yang
terpisah-pisah waktu pentingnya tenaga kerja lebih baik untuk membawa keluar
atau menangani pada proses khusus untuk skala besar.
Langkah-langkah
granulasi basa adalah penimbangan pencampuran , granulasi, pengayakan basah ,
pengeringan , pengayakan kering ,pelincir dan pengempaan peralatan tergantung
dari uraian atau kualitas atas kandungan atau zat aktif , pengisi dan
penghancur adalah penghancuran yang baik untuk butuh yang kecil kompressi boleh
dicampur dalam alat yang karat.
b. Granulasi
kering
Ketika bahan yang besar
kelembaban atau tidak dapat bahan pada suhu tinggi selama penyaringan dan
ketika bahan tablet yang daya lekat kohesi cukup bisa digunakan untuk membuat
granul. Metode ini untuk granulasi kering cetak kembali atau metode kompressi
diulang metode ini untuk menghilangkan atau memperbesar langkah - langkah
tetapi masuk pertimbangan pencampuran ,
slungging.Pengayakan pelican dan pengempaan. Bahan aktif atau pengisi
harus memiliki sifat fisika kohesif, bahan serbuk kuantitasnya banyak terbawa
oleh udara.Tekanan udara ini adalah pembawa untuk keluar dari membentuk
potongan padat yang baik untuk singkat ini udara menjadi jalan keluar.
c. Cetak
langsung
Pengempaan langsung terdiri
dari pengempaan tablet secara langsung bahan serbuk tanpa modifikasi sifat fisika
dari bahan itu sendiri, Dahulu pengempaan langsung sebagai metode pembuatan
tablet untuk jumlah kecil dan sifat fisika kimia krstal.
2. Menurut PDF,hal.137-139
a. Granulasi bahan
- Pengeringan
dari obat dan zat tambahan
- Pencampuran
serbuk gilingan
- Persiapan
larutan pengikat
- Pencampuran
larutan pengikat dan campuran serbuk hingga membentuk massa yang basah
- Pengayakan
kasar dari massa basah menggunakan ayakan no,6-12
- Pengeringan
granulasi kering dengan pelincir dan penghancur
- Pencampuran
bahan ayakan
- Tablet
kempa
b.
Granulasi kering
- Penggilingan
obat dalam zat tambahan
- Pencampuran
bahan yang digiling
- Pengempaan
jadi tablet yang besar-slugs
- Pengayakan
slugs
- Pencampuran
dengan pelincir dan penghancur
- Tablet
kempa
c.
Tahap cetak langsung
- Penggilingan
dari bahan obat dan bahan tambahan
- Pencampuran
dari semua bahan
- Tablet
kempa
3. Menurut Parrot, hal. 77-79
a. Granulasi
basah
Langkah-langkah
yang dilakukan yaitu: persiapan larutan granulasi,serbuk tambahan dihaluskan
dan dicampur bahan yang dicampur dilembabkan dengan penambahan larutan
granulasi,massa basah diayak jadi
granul, granul dikeringkan dalam oven,Granul kering diayak jadi ukur komprei lubrssi, tumbuhan dari lubricant dan
desintegrant dan dicampur dikempa menjadi tablet.
b. Granulasi
kering
Dalam
granulasi kering
formulasi kering dikempa menjadi tablet
ukuran besar untuk sebagian
kemudian dpecahkan menjadi ukuran terjadi kompressi lagi menjadi hasil akhir
tablet.
F.
KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN TABLET
1. Menurut
Dom Hoover hal 119-120
Tablet ini dipasaran mudah
diberikan dalam dos yang tepat jika tablet ini digunakan dosis rata akan memberikan dosis yang akurat
a. Keuntungan
tablet
-
Tablet tidak mengandung alcohol
-
Tablet dapat dibuat dalam beerbagai dosis
-
Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat
dipisahkan kualitas bagus dan dapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak dan
fleksibel mudah pemberiannya.
-
Secara umum dengan pengobatan dengan
mnggunakan tablet disebabakan karena bersih,praktis dan efisien
b. Kerugian
tablet
-
Orang sukar meneelan dan meminum obat
-
Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat
(produksi)
2. Menurut
Parrot hal 73
a. Keuntungan
:
-
Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk
pengobatan tersendiri dengan satuan segelas ait.
-
Tablet kompa dan mudah untuk pengamatan
transfort dan penyimpanan.
-
Untuk anak-anak dan orang secara kejiwaan ,
tidak mungkin menelan tablet maka tablet tersebut dapat untuk ditambahkan
penghancuran, pembasah dengan air untuk ditambahkan pengolahannya.
-
Dapat dibuat tablet kunya dengan bahan
mannitol dan glisin yang dapat larut dan rasa yang enak dimana dapat diminum
dapat larut atau memisahkan dalam mulut
-
Tablet dapat disalut untuk menutupi rasa-rasa
yang tidak menyenangkan dengan, pelapis pewarna, pemberi rasa,pengemasan yang
boros membuat menarik perhatian
b. Kerugian
- Tablet
dan semua obat yang disimpan di luar jangkauan anak-anak untuk menjaga
kesalahan karena menurut mereka tablel tersebut adalah permen.
- Kebanyakan
anak-anak menderita keracunan karena tablet tersebut dianggap sebagai mainan
karena warna yang menarik.
3. Menurut
Lachman hal 645
a. Keuntungan
:
-
Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan
menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketetapan
ukuran serta variabilitas kandungan paling rendah.
-
Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang
paling ringan dan paling rendah maksudnya tahan terhadap gangguan dan guncangan
dan mudah dibawa kemana-mana.
-
Tablet merupakan bentuk sediaan yang angka
pembuatannya paling rendah maksudnya angka murah karena tablet dibuat dan
dicetak secara besar-besaran dan menyimpan tidak khusus.
-
Tablet merupakan sedian oral yang paling
murah dan dikemas serta dikirim.
-
Pemberian tanda pengenal pada produk tablet
paling mudah dan murah tiddak memerlukan langkah pakerja tambahan bila
menggunakan bentuk dan cetakan yang bermonografi atau hiasan timbul
-
Tablet paling mudah ditelan serta paling
kecil kemungkinan tertinggal di tenggorokan, terutama bila bersalut yang
memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
-
Tablet bisa dijadikaan produk dengan profil pengelepasan
khusus seperti pengelepasan diusus,atau produk lepas lambat.
-
Tablet meerupakan bentuk sediaan oral yang
memiliki sifat pencampuran kimia mekanik dan stabilitas mikrobiologi yang
paling baik.
-
Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang
paling mudah untuk diproduksi secara besar-besaran.
b. Kerugian
:
-
Beberapa obat tidak dapat di kempa menjadi
padat dan kompak tergantung pada keadaan amorfnya,produksi atau rendahnya berat jenis.
-
Obat yang sukar dibasahkan, lambat melarut
dosisnya cukupan tinggi, absorbsinya optimum tinggi melalui saluran cerna atau
kombinasi dan sifat di atas, akan sukar atau tidak mungkin diformulasi atau
dipabrikasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan bicovabilitas obat
cukup.
-
Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak atau obat yang peka terhadap
oksigen atau kelembaban perlu pengkapsulan dengan penyelubungan dulu sebelum
dikempa ( bila mungkian ) atau memerlukan penyaluran dulu.
4. Menurut
Ansel hal.97
a. Keuntungan:
-
Zat penghancur digunakan bila diinginkan
pemisahan yang cepat dari bahan-bahan tablet kempa.
-
Tablet salut enteric yang dipakai untuk memungkinkan tablet lewat
melalui lingkungan asam dari lambung dengan asam, dimana obat-obat tertentu
dirusak ke dalam cairan yang lebih cocok dan usus halus da disana tablet dapat
larut dengan aman.
-
Perbedaan ukuran dan warna dari tablet dalam
perdagangan serta sering menggunakan monogram dan symbol perubahan dari nomor
kode memudahkan pengolahan oleh orang-orang yang dilatih menggunakannya dan
bermanfaat sebagai tambahan : perandangan bagi kesehatan masyarakat
5. Menurut
Dom Martin hal 781-792
b. Keutungan
:
-
Dosis yang akurat
Tablel
mudah pemakaiannya sebagai dosis yang akurat jika dibandingkan dosis yang kecil
di dapat ketika tablet dipotong-potong atau satu atau lebih dari bahan
terapeutik dapat dipisahkan ke daalm daerah spesifik sebagai lapisan perlet
atau granul
-
Tidak adanya alcohol
Tablel tidak mengandung alcohol .Alkohol
sering diperlukan untuk memperlihatkan kelarutan atau kestabilan dari obat yang
lain tdak adanya alcohol dalam tablet umumnya menurunkan harga yang sama obat
tersebut dapat digunakan secara
hati-hati.
-
Elegant
Tablet merupakan obat yang bentuknya
mewah,tablet mewujudkan penampilan.Penampilan yang profesional yang menampilkan
konotasi yang mudah pada pasien jika dibandingkan dengan sediaan lain
-
Dapat diterima olae pasien
Obat-obatan seperti tablet yang didalamnya
bisa langsung dirskan kualitasnya.
Bentukm pada dengan keseimbangan yang
terlihat,perbandingan ekonomi dengan bentuk ukuranya.
-
Menyenangkan
Tablet merupakan bentuk obat yang praktis dan
efisien.Tablet disukai ahli farmasi karena mudah dikemas memiliki konotasi yang
baik dalam penggunaanya.
6. Menurut
RPS 18th hal 1633
a. Keuntungan
:
Tablet terkenal sebagaai bentuk sediaan
karena keuntungan yang diperoleh pada pemisahan pembuat, saderhana dan ekonomis
dalam penyimpanan stabil dan menyenangkan dalam pengepakan pengirinman dan
penyalut.
Bagi pasien, dosis tablet yang akurat
kepadatan mudah dibawah,rasanya keras dan mudah dari penyalutan.
7. Menurut
Scovilles’ hal. 83
Kerugian :
-
Warna tablet cenderung memberikan cahaya
-
Beberapa kasus keracunan yang telah
dianjurkan dimana anak yang beracunan
menggunakan obat yang mengandung antitistamin bersifat stoyutene dan obat
lainnya.
-
G. JENIS-JENIS TABLET
1. Menurut
RPS 18th hal 1633-1634
-
Tablet kempa ( IT)
Tablet ini dibuat melalui
pengempaan dan mengandung penyalut yang tidak khusus.Tablet dibuat dari serbuk,Kristal atau Bahan granul
sendiri atau dikombinasikan dengan pengikat, Penghancur, pelicir, pengisi dan
dalam beberapa hal memakai pewarnaan.
-
Tablet Salut Gula ( CT )
Tablet ini merupakan tablet kempa yang terdiri dari
penyalut gula, beberapa penyalut dapat diwarnai dan bermanfaat dalam menutupi
bahan obat yang tidak mempunyai rasa dan bau enak dan melindungi bahan yang
sensitive terhadap oksidasi.
-
Tablet Salut Film (FCT)
Merupaakan tablet yang dikempa,yang
ditutup dalam suatu lapisan atau film atau bahan ganda yang larut dalam air.
-
Tablet kempa ganda (MCT)
Merupakan tablet kempa yang
dibuat lebih dari satu siklus kempa
-
Tablet berlapis
Pada granulasi kempaan
sebelunya .Partisi ini diulang untuk menghasilkan tablet berlapis dari dua atau
tiga lapis. Tekanan dibutuhkan untuk membuat tablet berlapis seperti forsapess.
-
Tablet bersalut tekanan
Tablet ini mempunyai semua
keuntungan dari tablet kempa seperi perlubangan, monografi, bersalut gula dalam
penandaan rasa,bahan obat dalam inti tablet.Contoh tablet bersalut tekanan
adalah manisty dry coba.
-
Tablet lepas kendali
Tablet kepaan dapat diformulasi
untuk meleepas bahan obat perlahan-lahan diatas periode waktu
diperpanjang.Tablet ini dikatedorikan tipe:
a. Tablet
yang respon pada beberapa kondisi fisiologi untuk melepas relative obat seperti
penyalut anteric
b. Tablet
yang melepas obat secara relative, cara yang dikontrol.
c. Tablet
yang merupakan gabungan kombinasi dari mesin untuk bunyi yang beratur dari obat
yang seperti aksi ulang.
2.
Menurut FI edisi III hal.6
a.
Tablet bersalut adalah tablet yang disalut
dengan zat penyalut yan g cocok dengan/untuk maksud dan tujuan tertentu.
b.
Tablet bersalut gula adalah tablet yang
disalut dengan larutan gula atau zat lain yang cocok dengan atau tanpa
penambahan zat warna
c.
Tablet bersalut kempa adalah tablet yang
disalut dengan secara keempat cetak dengan massa granulat yang terdiri dari
laktosa. Kalsium fosfatatau zat yang cocok
d.
Tablet bersalut selaput adalah tablet yang
disalut dengan lapisan yang cocok lapisan selaput umumnya tidak lebih dari 19%
berat
e.
Tablet bersalut enteric adalah tablet yang
disaut dengan zat pelarut yang relative tidak larut dalam asam lambung , tetapi
larut dan hancur dalam lingkungan basa atau halus
3.
Menurut FI edisi IV hal.4
a.
Tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa
serbuk lemb ke dalam lubang cetakan
b.
Tablet trisurat merupakan tablet cetak atau
kempa berbentuk kecil umumnya silindris digunakan untuk jumlah yang tepat untuk peracikan obat
c.
Tablet sublingual digunakan dengan cara
meletakkan tablet di bawah lidah sehingga zat diserap secara langsung melalui
mukosa mulut
d.
Tablet bukal digunakan dengan cara meletakkan
tablet di antara pipi dan gusi
e.
Tablet eversekan dibuat dengan cara dikempa
yang juga mengandung campuran asam ( asam sitrat,asam tatrat ) dan natrium
bikarbonat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan karbondiksida.
4.
Menurut Dom Martin hal.773
a.
Tablet triturates (TT)
b.
Tablet Hipodermic (HT)
c.
Tablet bagi ( DT)
d.
Tablet absete dosimetric
e.
Tablet memenuhi (TS)-OB SOLETE
f.
Tablet kempa (CT)
g.
Tablet kampa ganda (MCT)
h.
Tablet sublingual
i.
Tablet salut gula (SCT)
j.
Tablet salut coklat (CCT)
k.
Tablet salut enteric
5.
Menurut scovill’s hal.89-91
a.
Tablet kempa, diproduksi dalam skala besar
melalui proses pembuatan serbuk atau granula bahan obat dengan cocok
b.
Tablet bukal, Tablet yang dibentuk dengan
tablet berupa yang kecil ,bulat,tetapi bentuk rata dan ditempatkan dikantong
antara pipih dan gusi dan dibiarkan melarut
c.
Tablet sublingual, penngunaannya hampir sama
dengan tablet bukal,tablet sublingual ditempat di bawah lidah dan melarut
d.
Tablet salut,merupakan kempa yang diisi oleh
lapisan tipis sukrosa atau zat yang cocok tablet dapat diwarnai atau tidak.
e.
Tablet cetak,tablet ini di bentuk dengan
cetakan atau dengan pengempaan.
f.
Tablet salut enteric,merupakan tablet
penyalutan tahan terhadap asam lambung, tetapi larut dan hancur pada keedaan
basa usus halus.
g.
Tablet cetak, terdapat dua kelas tablet cetak
yaitu tablet trurate dan tablet hipodermik. Jenis ini dibuat dengan penekanan
secara manual terhadap campuran basa bahan obat dan pengisi laktosa atau
sukrosa dalam cetakan
h.
Tablet hipodermik merupakam tablet cetak
maupun kempa yang mempunyai karakteristik yang khas yaitu dapat melarut dalam
air untuk membentuk larutan dalam injeksi dengan cara tablet ini dilarutkan
dalam aquaproinjeksi secara aseptis dan diberikan secara injeksi hipodermik
i.
Tablel triturate merupakan tablet cetak yang
dapat memudahkan pembuatan tanpa persiapan dokter meminta datcn dalam resep
6.
Menurut Dom Hoover hal.120
Tablet
dibagi menjadi 4 bagian antara lain :
a.
Table kempa cetak terdiri dari
-
Tablet cetak konvensional dibuat dengan
takaran tunggal dan selalu mengandung zat aktif sendiri atau kombinasi dengan
pengisi pengikat, penghancur.
-
Tablet multriple adalah tablet konvesional yang dibuat dengan
mesin multripe dimana anti tablet yang
dihancurkan tipis.
-
Tablet bersalut enteric yaitu tablet
kononsional yang dilapisi dengan penyalut dimana akan menahan disolusinya
lambung tapi akan melarut dalam cairan tersebut intensitas.
-
Tablet bersalut gula tablet kempa
konvensional dengan beberapa lapis tipis dari larutan sukrosa yang berwarna dan
tidak berwarna.
b.
Tablet yang digunakan di mulut terdiri atas:
-
Tablet bukal dan tablet sublingual adalah
tablet kempa yang berbentuk oral atau berbentuk ginjal yang ditempatkan
diantara pipi dan gusi di bawah lidah
-
Lazenges/Troches yaitu tablet berbentuk
cakram untuk disimpan dalam mulut dimana tablet ini melarut perlahan-lahan
-
Deptal canes sebagai bahan aktif biasanya
mengandung zat tambahan
c.
Tablet untuk pemakaian lain terdiri dari :
-
Tablet vagian’ yaitu tablet kempa konvensial
yatng berbentuk oral atau ois yang digunakan untuk pemakaian dalam vagina
dimana akan larut atau melepaskan bahan obatnya pada saat digunakan
-
Tablet implantasi merupakan tablet yang pellet
yang dibuat dengan bentuk aseptis dan digunakan pada obat implatasi sublaktan
-
Tablet diagnose yaitu tablet untuk
mendiagnosa suatu penyakit,itu dilakukan dalam klinik winarybikarubin
d.
Tablet cetak terdiri dari
-
Tablet fiturasi diberikan secara , sublingual
atau menempatkannya dalaam lidah dan ditelan tanpa meminum air
-
Tablet hipodemik tablet eriturasi yang
digunakan untuk membuat larutan injeksi untuk melarutkan air untuk injeksi
steril
-
Tablet dispersing yaitu tablet yang digunakan
oleh ahli farmasi untuk membuat suatu sediaan padat atau cair
7.
Menurut Ansel hal. 246-250
a.
Tablet compressi adalah tablet yang dibuat
dengan sekali tekanan menjadi berbagai benttuk tablet dan ukuran biasanya ke
dalam bahan obatnya diberi sejumlah zat pembantu
b.
Tablet bersalut gula, tablet compressi ini
mungkin diberi dengan lapisan gula berwarna dan mungkin juga tidak ,lapisan ini
larut dalam air dan cepat terurai begitu ditelan. Tujuan penyalutan ini untuk
melindungi obat dari udara dan kelembaban serta member rasa atau bahan obat.
Selain itu agar zat aktif tidak bereaksi di lambung dan dapat menyebabkan
iritasi lambung.
c.
Tablet salut selaput, tablet comprngan
selaput ini dibuat dengan selaput tipis dengan volume yang larut atau tidak
larut dalam air ataupun membentuk lapisan yang meliputi tablet , contoh tablet
kina generic
d.
Tablet kunya, Tablet kunya lembut segera
hancur ketika dikunya atau dibiarkan melarut di mulut dan menghasilkan dasar
seperti krim dari mannitol yang bewarna khusus.
e.
Tablet efervercent adalah tablet berbuih yang
dibuat dengan cara coversi granulasi yang mengandung garam afervercent atau
bahan lain yang mampu melepaskan gas . Ketika di campur dengan air
f.
Tablet dengan kerja penglepasan terhendak,adalah
tablet dari dan kapsul yang penglepasn obatnya terkendali.
8.
Merurut Lachman hal.707-717
a.
Tablet kempa atau kempa standar kategori ini
menunjukkan bahwa tablet yang disalut standar dibuat granulasi basah,pencetakan
ganda atau pencetakan langsung
b.
Tablet kempa ganda ada 2 kelompok tablet yang
dikempa beberapa kali yaitu tablet berlapis dan tablet bersalut dengan
pengempaan, kedua jeniss tablet ini merupakan system dan komponen yaitu tablet
dengan dua atau tiga lapisan,satu tablet di dalam tablet.
c.
Tblet dengan kerja berulang dan
batasan-batasan bedasarkan pada pengosongan lambung yng tidak dapat dikontrol
dan tidak dapat diramalkan.
H.
TUJUAN
EVALUASI TABLET
a.
Menurut Lachman hal.690-703
Evaluasi
tablet dilakukan untuk mengtetahui sifat kimia,fisika dan biologi sifat-sifat
ini dapat menggambarkan kualitas total dari tabletkanan atau atau formulasi tablet serta kondisi
penyimpanan kemungkinan tektanan atau keadan lingkungan luar.evaluasi tablet
meliputi:
-
Keseragaman bobot
Dapat dipertimbangkan
menjadi indikasi dari keseragaman dosis zat aktif da keseragaman distribusi
obat pada granul atau serbuk dimana tablet dibuat sempurna
-
Uji kesergaman ukuran
Kecuali dinyatakan lain
diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1/3 kali dari tabal
tablet
-
Waktu hancur
Uji ini dilakukan untuk
menetapkan kesesuain batas waktu hancur yang tertera pada masing-masing
monografi
-
Uji kekerasan tablet
Tablet harus mempuyai
kekuatan atau kekerasan tertentu serta
bahan atas kerenyahan agar dapat
bertahan terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan. Penyepakan
dan penggunaan
-
Uji Disolusi
Digunakan dalam mengukur
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memberikan persentase bahan obat dalam tablet
b.
Menurut FI edisi III hal 6-7
-
Uji kesaragaman ukuran
-
Uju keseragaman tablet
-
Uji keseagaman bobot
-
Uji kesergaman hancur
I.
SYARAT-SYARAT
ZAT TAMBAHAN
a.
Menurut Lachman hal 638-703
1.
Syarat pengisi
-
Harus non toksi dan memenuhi
peraturan-peraturan dari Negara dimana produk akan dipasarkan
-
Harus dalam umlah yang cukup di semua Negara
tempat akan dipasarkan
-
Harga harus cukup murah
-
Harus tidak boleh saling kontraindikasi dalam
setiap semen (bagian populasi)
-
Secara fisiologis harus netral atau inert
-
Harus stabil secara fisika dan kimia baik dikombinasi
dengan berbagai obat atau komponen obat lain
-
Harus bebas dari segala jenis narkoba
2.
Syarat zat pelincir
-
Memperbaiki aliran granul dari cairan mesin
-
Mencegah massa cetak melekat pada dinding
cetakan
-
Mengurangi gesekan antara dinding bagian
dalam cetakan
b.
Menurut R. Voight hal 698
Syarat
tambahan :
1.
Bersifat netral
2.
Tidak berbau
3.
Tidak berasa
4.
Tidak berwarna
c.
Menurut Lachan hal 643
Kestabilan
tidak stabil dalam larutan tapi stabil dalam keadaan kering.
d.
Menurut RPS
Dibuat
bentuk tablet dengan alasan :
1.
Kualitas dari keseragaman bobot tablet dapat
memberikan , mengandung bahan obat untuk tujuan terapi yang telah ditetapkan.
2.
Dengan keseragaman kandungan tablet dapat
meningkatkan kesuburan secara fisiologi cavabilitas secara infitro obat dan
tablet mengalami kehancuran sehingga lebih mudah diabsorbsi dan menghasilkan
efek terapeutik.
e.
Menurut DOM Marthin hal 1775-1779
Dibuat
sedian dalam bentuk tablet kering dengan alasan :
1.
Berdasarkan keakuratan dan keseragaman bentuk
, tablet mengandung bahan obat khusus untuk tempat tapi dari kualitas yang
ditetapkan ini serupa dengan penetapan kecil dari beberapa sampel dari bacth
khusus dari tablet yang akan menampakkan tablet menjadi keseragaman dan akurat
sesuai dengan berat dan kandungan.
2.
Karena kualitas tablet yang baik dihubungkan
secara oral dengan keakuratan dan keseragaman berat hal ini merupakan
distribusi yang banyak dan akurat dari bahan aktif. Untuk memastikan kepastian
secara fisik dan menyarankan secara fisiologi penampilannya diterima oleh
pasren. Dengan kata lain dapat memperoleh kualitas sehingga bisa memuaskan dan
homogen.
3.
Tablet bebas dari cicen dengan tujuan untuk
menjamin pemberian etiket pada tingkat normal dengan penggunaan kebutuhan efek
terapi.
4.
Tablet stabil untuk menjamin kualitas terapi
yang diinginkan dari obat diterima oleh pasien. Stabilitas dari aspek
farmaseutik dan pengobatan secara normal.
5.
Tingkat hancur dalam perut/ usus sehingga obat memiliki kesempatan untuk
mengeluarkan efek terapinya. Dengan kata lain untuk mengahasilkan kehancuran
setelah pemberian obat.
6.
Tablet memiliki penampilan yang menarik
dengan tujuan untuk mendapatkan daya tarik tablet benar-benar netral dalam
penetapan (lebih disukai dan memilki aroma yang menarik baik dalam rasa dan
penampilan.
7.
Tablet mudah dlam pembuatannya , produksi dan
jumlah besar dari obat pada beberapa permintaan kemoditas yang memastikan dan
tablet untuk memenuhi perawatan baik secara praktis maupun ekonomis dalam
produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar